pengertian paragraf atau alinea merupakan sekumpulan kalimat yang saling berkaitan antara kalimat yang satu dengan kalimat yang lain. Paragraf juga disebut sebagai karangan singkat, karena dalam bentuk inilah penulis menuangkan ide atau pikirannya sehingga membentuk suatu topik atau tema pembicaraan. Dalam 1 paragraf terdapat beberapa bentuk kalimat, kalimat-kalimat itu ialah kalimat pengenal, kalimat utama (kalimat topik), kalimat penjelas, dan kalimat penutup. Kalimat-kalimat ini terangkai menjadi satu kesatuan yang dapat membentuk suatu gagasan. Panjang pendeknya suatu paragraf dapat menjadi penentu seberapa banyak ide pokok paragraf yang dapat diungkapkan. terdapat paragraf induktif dan deduktif.
1. paragraf Narasi
1. paragraf Narasi
Karangan narasi ialah karangan yang menyajikan
serangkaian
peristiwa yang
biasanya disusun menurut urutan
waktu.
Yang termasuk
narasi ialah cerpen, novel, roman, kisah
perjalanan,
biografi, otobiografi.
Ciri-ciri/karakteristik paragraf Narasi
a. Menyajikan
serangkaian berita atau peristiwa
b. Disajikan dalam
urutan waktu serta kejadian yang
menunjukkan
peristiwa awal sampai akhir
c. Menampilkan
pelaku peristiwa atau kejadian
d. Latar (setting)
digambarkan secara hidup dan terperinci
2. paragraf Deskripsi
Karangan
Deskripsi ialah karangan yang menggambarkan
atau
melukiskan sesuatu seakan-akan pembaca melihat,
mendengar,
merasakan, mengalaminya sendiri.
Ciri-ciri /
karakteristik paragraf deskripsi
a. Melukiskan atau menggambarkan suatu objek
tertentu
b. Bertujuan untuk menciptakan kesan atau
pengalaman
pada diri
pembaca agar seolah-olah mereka melihat,
merasakan,
mengalami atau mendengar, sendiri suatu
objek
yang dideskripsikan
c. Sifat penulisannya objektif karena selalu
mengambil
objek
tertentu, yang dapat berupa tempat, manusia,
dan hal
yang dipersonifikasikan
d. Penulisannya dapat menggunakan cara atau
metode
realistis
(objektif), impresionistis (subjektif), atau
sikap
penulis
3. paragraf Eksposisi
Paragraf Eksposisi adalah bentuk karangan yang
memaparkan,
memberi keterangan, menjelaskan,
memberi
informasi sejelas-jelasnya mengenai suatu hal.
Ciri-ciri/karakteristik paragraf Eksposisi
a. Menjelaskan informasi agar pembaca
mengetahuinya
b. Menyatakan sesuatu yang benar-benar terjadi
(data
faktual)
c. Tidak terdapat unsur mempengaruhi atau
memaksakan
kehendak
d. Menunjukkan analisis atau penafsiran secara
objektif
terhadap
fakta yang ada
e. Menunjukkan sebuah peristiwa yang terjadi
atau
tentang
proses kerja sesuatu
4. paragraf Persuasi
paragraf Persuasi
adalah karangan yang tujuannya untuk
membujuk pembaca
agar mau mengikuti kemauan atau
ide penulis
disertai alasan bukti dan contoh konkrit.
5. paragraf Argumentasi
paragraf Argumentasi adalah karangan yang isinya
bertujuan
meyakinkan atau mempengaruhi pembaca
terhadap suatu
masalah dengan mengemukakan
alasan, bukti,
dan contoh nyata.
Ciri-ciri/karakteristik paragraf Argumentasi
a. Berusaha meyakinkan pembaca akan kebenaran
gagasan pengarang sehingga kebenaran itu
diakui oleh pembaca
b. Pembuktian dilengkapi dengan data, fakta,
grafik, tabel, gambar
c. Dalam argumentasi pengarang berusaha
mengubah sikap, pendapat atau pandangan
pembaca
d. Dalam membuktikan sesuatu, pengarang
menghindarkan keterlibatan emosi dan
menjauhkan subjektivitas
e. Dalam membuktikan kebenaran pendapat
pengarang, kita dapat menggunakan
bermacam-macam pola pembuktian
Ciri-ciri/karakteristik paragraf Argumentasi
a. Berusaha meyakinkan pembaca akan kebenaran
gagasan pengarang sehingga kebenaran itu
diakui oleh pembaca
b. Pembuktian dilengkapi dengan data, fakta,
grafik, tabel, gambar
c. Dalam argumentasi pengarang berusaha
mengubah sikap, pendapat atau pandangan
pembaca
d. Dalam membuktikan sesuatu, pengarang
menghindarkan keterlibatan emosi dan
menjauhkan subjektivitas
e. Dalam membuktikan kebenaran pendapat
pengarang, kita dapat menggunakan
bermacam-macam pola pembuktian
CONTOH
Karangan
Deskripsi.
Contoh
(1)
Apotik
Siang
itu aku sedang duduk santai di sofa empuk di dalam apotik milikku yang baru
saja dibuka. Apotik ini adalah impianku sejak aku kuliah di Farmasi dulu.
Sekarang aku memandang puas pada usahaku selama ini. Aku bisa mendirikan apotik
di kota kelahiranku.
Apotik
ini cukup luas, beberapa rak besar tempat obat-obatan berjejer rapi dengan
kemasan-kemasan obat warna-warni yang dikelompokkan menurut farmakologinya dan
disusun alfabetis. Pandangan saya tertuju pada rak buku di pojok ruangan yang
berisi buku-buku tebal. Ku ambil satu buku yang disampulnya tertulis Informasi
Spesialis Obat atau yang biasa disebut kalangan farmasi dengan buku ISO.
Setelah
ku pandangi aku tersenyum dan mengembalikannya ke tempat semula. buku ini
adalah buku pertama yang kubeli saat aku kuliah dulu. Aku memandang lagi secara
keseluruhan apotik ini, sebuah televisi 14 inci dan sebuah computer di meja
kasir. Hembusan angin dari AC cukup membuat udara terasa sejuk di bulan Mei
yang panas ini.
Contoh
(2)
Kilometer Nol, Sebuah Lambang
Sebuah
tugu di ujung Utara pulau Weah Aceh, berdiri tegak setinggi delapan meter.
Landasannya, beton berteratak mirip tangga bersusun lima. Dengan panjang dan
lebar sekitar enam meter. Tentu itu terletak di sebuah semak belukar di
bilangan Jaboi, kotamadya Sabang. Itulah kilometer nol Indonesia. Berada di tugu
itu, terasa sesuatu merayap di kalbu, perasaan keindonesiaan. Lagu patriotik
Dari Sabang sampai Marauke seakan-akan tergiang-ngiang di telinga. Kita sedang
menginjak setapak tanah di ujung paling Barat Nusantara.
Lambang
Garuda begitu megah bertenger di puncak tugu. Di bawah kaki Sang Garuda, ada
relief yang melukiskan untaian zamrud kepulauan di Indonesia. Memang, sempat
timbul tanda tanya, apakah kilometer nol ini benar menjadi ukuran pasti
dimulainya bentangan jalan raya dari ujung Barat Indonesia ke Timur. Akan
tetapi, berada dititik itu, slogan Sabang-Marauke tiba-tiba menjadi sangat
bermakna.
Dari
titik nol kilometer ini, jalan hanya selebar 3 meter. Itupun hanya permukaan
sekitar 2 meter yang kelihatan, selebihnya tertutup semak belukar. Sulit dibayangkan,
jika ada kendaraan 2 arah berada di jalur itu. Jarakkilometer nol ke kota
Sabang 22,5 Km. Lalu, dari Sabang terbentang lagi jarak 28 mil laut atau hampir
52 Km dan tiga jam perjalanan feri ke ujung utara Sumatra.
Jalan
menuju kilometer nol hampir tak berbicara sebagai sebuah jalan raya. Kilometer
nol pun seakan-akan tak berbicara sebagai tanda kilometer di tempat lain.
Bahkan pualam bertuliskan”KM0” telah dicopot tangan-tangan jahil. Sedangkan
tugu-tugu yang kesepian itu tak pernah dihiraukan sebagai tanda kilometer jalan
raya. Akan tetapi, dalam keheningan belukar di Jaboi, di bawah bola-bola awan
yang keperakan, di sela-sela deburan ombak, tugu itu tetap tegar sebagai sebuah
lambang yang berbicara tentang kesatuan Indonesia.
http://rockywinata.wordpress.com/2013/05/12/contoh-karangan-lengkap-deskripsi-narasi-eksposisi-argumentasi-dan-persuasi-paling-bagus-menarik-terbaru/