TUGAS
IBD 3
MANUSIA
& TANGGUNG JAWAB
Tanggung jawab adalah keadaan wajib menanggung
segala sesuatunya. Sehingga bertanggung jawab adalah kewajiban menanggung,
memikul jawab, menanggung segala sesuatunya, atau memberikan jawaban dan
menanggung akibatnya.
Tanggung jawab adalah kesadaran manusia akan
tingkah laku atau perbuatannya yang disengaja maupun yang tidak disengaja.
Tanggungjawab juga juga berarti berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan
kewajibannya. Seseorang mau bertanggungjawab karena ada kesadaran atau
keinsafan atau pengertian atas segala perbuatan dan akibatnya dan atas
kepentingan pihak lain. Timbulnya tanggungjawab itu karena manusia itu hidup
bermasyarakat dan hidup dalam lingkungan alam.
Tanggungjawab itu bersifat kodrati, artinya sudah
menjadi bagian kehidupan manusia, bahwa setiap manusia pasti dibebani dengan
tanggungjawab. Apabila ia tidak mau bertanggungjawab, maka akan ada pihal lain
yang memaksa tanggungjawab itu. Dengan demikian tanggungjawab itu dapat dilihat
dari dua sisi, yaitu dari sisi pihak yang berbuat dan dari sisi kepentingan
pihak lain. Dari sisi pembuat ia harus menyadari akibat perbuatannya itu,
dengan demikian ia sendiri pula yang harus memulihkan ke dalam keadaan baik.
Daari sisi pihak lain, apabila si pembuat tidak mau bertanggungjawab, pihak
lain yang akan memulihkan baik dengan cara individual maupun dengan cara
masyarakat
Apabila
dikaji, tanggungjawab itu adalah kewajiban atau beban yang harus dipikul atau
dipenuhi sebagai akibat dari pebuatan pihak yang berbuat, atau sebagai akibat
dari perbuatan pihak lain, atau sebagai pengabdian pada pihak lain. Kewajiban
atau beban itu ditujukan untuk kebaikan pihak yang berbuat sendiri atau pihak
lain dengan keseimbangan, keserasian keselarasan antara sesama manusia, antara manusia
dan lingkungan, antara manusia dan Tuhan selalu dipelihara dengan baik.
Tanggungjawab itu cirri manusia beradab (berbudaya). Manusia merasa
bertanggungjawab karena ia menyadari akibat baik atau buruk perbuatannya itu,
dan menyadari pula bahwa pihak lain memerlukan pengabdian atau pengorbanannya.
Untuk memperoleh atau meningkatkan kesadaan bertanggungjawab perlu ditempuh
usaha melalui pendidikan, penyuluhan, keteladanan, dan takwa terhadap Tuhan.
Macam-Macam
Tanggung Jawab
•
Tanggung Jawab Terhadap Diri Sendiri
Tanggung jawab terhadap diri sendiri, menuntut
kesadaran setiap orang untuk memenuhi kewajibannya sendiri dalam mengembangkan
kepribadian sebagai manusia pribadi. Dengan demikian bisa memecahkan
masalah-masalah mengenai dirinya sendiri. Menurut sifat dasarnya, manusia
adalah makhluk bermoral, tetapi manusia juga seorang pribadi, karena itu
manusia mempunyai pendapat sendiri, perasaan sendiri, dan angan-angan sendiri.
•
Tanggung Jawab Terhadap Keluarga
Keluarga merupakan masyarakat kecil. Tiap
anggota keluarga wajib bertanggungjawab pada keluarganya. Tanggung jawab ini
tidak hanya menyangkut nama baik keluarga, tetapi tanggung jawab juga merupakan
kesejahteraan, keselamatan, pendidikan, dan kehidupan.
CONTOH kita sebagai mahasiswa harus belajar dan
meraih cita2 sukses yang telah di inginkan orangtua kita dalam keluarga
•
Tanggung Jawab Terhadap Masyarakat
Pada hakekatnya, manusia tidak dapat hidup tanpa
bantuan manusia lain, sesuai dengan kedudukannya sebagai makhluk sosial. Karena
membutuhkan manusia lain, maka ia harus berkomunikasi dengan manusia lain
tersebut. Sehingga dengan demikian, manusia disini merupakan anggota masyarakat
yang tentunya mempunyai tanggung jawab, agar dapat melangsungkan hidupnya di
dalam masyarakat tersebut.
CONTOH bantulah gotong royong saat kita sempat
atau ada waktu kosong antar warga supaya sama-sama menjaga desanya
menjadi tetap bersih.
• Tanggung Jawab Kepada Bangsa / Negara
Setiap manusia atau individu adalah warga negara
suatu negara. Dalam berpikir dan bertindak, manusia terikat oleh norma-norma
dan aturan. Manusia tidak dapat berbuat semaunya sendiri. Jika perbuatannya
salah, dan melanggar aturan dan norma tersebut, maka manusia itu harus
bertanggung jawab kepada bangsa atau negaranya.
CONTOH bangunlah bangsa supaya bangsa kita tetap
maju jaya dan tidak lagy dijajah oleh bangsa lain..junjunglah dengan tinggi
nama baik bangsa kita dengan cara jujur tidak serakah maupun maruk
Pengabdian dan
Pengorbanan
Wujud
tanggungjawab juga berupa pengabdian dan pengorbanan. Pengabdian dan pegorbanan
adalah perbuatan baik untuk kepentingan manusia itu sendiri. Pengabdian adalah
perbuatan baik yang berupa pikiran, pendapat ataupun tenaga sebagai perwujudan
kesetiaan, cinta kasih sayang, norma, atau satu ikatan dari semua itu dilakukan
dengan ikhlas. Pengabdian itu pada hakekatnya adalah rasa tanggungjaab. Apabila
orang bekerja keras sehari penuh untuk mencapai kebutuhan, hal itu berarti
mengabdi keapada keluarga. Manusia tidak ada dengan sendirinya,
tetapi merupakan mahluk ciptaan Tuhan. Sebagai ciptaan Tuhan manusia wajib
mengabdi kepada Tuhan. Pengabdian berarti penyerahan diri sepenuhnya kepada
uhan, dan merupakan perwujudan tanggungjawab kepad Tuhan.
Pengorbanan
berasal dari kata korban atau kurban yang berarti persembahan, sehingga
pengorbanan berarati pemberian untuk menyatakan kebaktian. Dengan demikian
pengorbanan yang bersifat kebaktian itu mengandung keikhalasan yangtidak
menganadung pamrih. Suatu pemberian yang didasarkan atas kesadaran moral yang
tulus ikhlas semata-mata. Perbedaan antara pengabdian dan pengorbanan tidak
begitu jelas. Karena adanya pengabdian tentu ada pengorbanan. Antara sesame
kawan sulit dikatakan pengabdian karena kata pengabdian mengandung arti lebih
rendah tingkatannya, tetapi untuk kata pengorbanan dapat juga diterapkan kepaa
sesame teman..
Pengorbanan
merupakan akibat dari pengabdian. Pengorbanan dapat berupa harta benda, pikiran
dan perasaan, bahkan dapat juga berupa jiwanya. Pengorbanan diserahkan secara
ikhlas tanpa pamrih, tanpa ada perjanjian, tanpa ada transaksi, kapan sja
diperlukan. Pengabdian lebih banyak menunjuk pada perbuatan sedangkan
pengorbanan lebih banyak menunjuk pada pemberian sesuatu misalnya berupa
pikiran, perasaan, tenaga, biaya. Dalam pengabdian selalu dituntut pengorbanan,
tetapi pengorbanan belum tentu menuntut pengabdian.