Selasa, 22 Oktober 2013

Tugas tulisan 2 Teori organisasi umum 1 # : android kitkat 4.4

OS Android 4.4 Terbaru dari Google “KitKat”




Kejutan diletupkan oleh Google terkait pengumuman kehadiran versi terbaru dari sistem operasi Android. Dan nama baru tersebut adalah Android KitKat!
Sebelumnya santer diberitakan bahwa Google akan menahbiskan Key Lime Pie sebagai nama untuk versi paling anyar dari sistem operasi Android 4.4. Indikasi ini semakin kuat karena Google gemar menamai sistem operasinya dengan nama hidangan penutup dan sesuai abjad.
Android KitKat tentu saja mengingatkan kita dengan nama camilan coklat terkenal buatan Nestle yang juga mempunyai nama yang sama. Tapi Google secara tersirat membantah adanya kerjasama khusus antara Nestle dengan Google.
“Tidak ada semacam perjanjian di bawah tangan untuk memuluskan nama KitKat untuk sistem operasi Android ini,” kata John Lagerling, Director of Android Global Partnership
Untuk memastikan nama tersebut, seperti biasa tedapat patung Android dengan versi namanya di halaman depan kantor Google.
“Setelah kembali dari Asia, saya gembira melihat yang menyambut saya di halaman depan – saya suka melihat patung #AndroidKitKat dan tidak sabar untuk meluncurkan versi terbaru dari platform tersebut,” tulis pejabat Google untuk Android, Sundar Pichai, di laman Google+ miliknya.
Di Balik Pemilihan Nama ‘KitKat’ Untuk OS Android Terbaru
Secara mengejutkan Google memperkenalkan OS Android baru bernama KitKat sekaligus mematahkan spekulasi kehadiran Android 5.0 Key Lime Pie yang sempat diprediksi oleh banyak orang.
Belum ada clue teranyar terkait fitur atau perubahan baru di Android 4.4 KitKat ini, yang masih hangat diperbincangkan saat ini adalalah mengapa Google lebih memilih KitKat yang notabene brand produk milik Nestle ketimbang Key Lime Pie yang bukan paten siapapun.
Sebelumnya memang Google Mengindikasikan versi terbaru Android akan menggunakan nama KLP atau Key Lime Pie. Tim Android sudah menggodok ide ini sejak akhir tahun lalu, namun kemudian tim pengembang Android menyadari bahwa hanya beberapa orang yang mengetahui seperti apa rasa asli dari Key Lime Pie.
“Di dapur kami tersimpan snack yang biasa dikonsumsi untuk karyawan yang lembur, namanya KitKat. Kemudian seseorang berkata, “Hey, mengapa kita tidak menggunakan KitKat saja?”
“Saat itu kami tidak tahu perusahaan mana yang memiliki paten nama tersebut, dan kami pikir pilihan itu akan sulit tapi kemudian kami putuskan untuk menghubungi orang Nestle.”
Singkat cerita dengan pesimis John Lagerling kemudian menghubungi pihak Nestle, namun esok harinya perwakilan perusahan asal Swiss tersebut mengundangnya untuk melakukan komunikasi via call conference. 24 jam kemudian Nestle melalui pimpinan divisi pemasarannya, Patrice Bula menyatakan persetujuannya. Tepat pada perhelatan Mobile World Congress Februari lalu di Barcelona, pejabat kedua perusahaan sepakat untuk menjalin kerjasama dan lahirlah Android 4.4 KitKat.
Selama 7 bulan Google dan Nestle menjaga rencana mereka dari kebocoran dan apa yang mereka upayakan sepertinya berhasil. Tepat hari ini kejutan itu mementahkan berbagai spekulasi yang bermunculan, muncul dengan tiba-tiba tanpa ada bocoran sama sekali.


 Kerjasama yang terjalin antara Android dan Nestle dipastikan tidak mengharuskan salah satunya mengeluarkan uang terutama Google yang meminjam nama KitKat untuk versi terbaru Android mereka. John Lagerling bahkan mengatakan kerjasama ini muncul karena kedunya ingin mencoba hal baru yang menyenangkan.
Nestle sendiri melalui situs resminya mengumumkan akan memproduksi 50 juta batang KitKat dengan desain spesial yang nantinya dijual ke 19 pasar di seluruh dunia termasuk Kanada, India, Brazil, Jepang, Timur Tengah, Rusia, Inggris dan Amerika Serikat. Desain kemasan KitKat edisi Android nantinya akan berbeda untuk setiap negara.

Sumber:
http://inet.detik..com/read/2013/09/04/074539/2348619/317/kitkat-os-android-44-terbaru-dari-google?i991101105
http://www.trenologi.com/2013090422439/scene-pemilihan-nama-kitkat-untuk-os-android-baru/


Tugas 2 teori organisasi umum 1 # : Struktur dan Skema Organisasi .

Struktur dan Skema Organisasi



Struktur dan Skema Organisasi
Struktur Organisasi adalah susunan dan hubungan-hubungan antar komponen bagian-bagian dan posisi-posisi dalam suatu organisasi, komponen-komponen dalam tiap organisasi memiliki ketergantungan. Sehingga jika suatu komponen baik. Maka akan berpengaruh pada komponen lainnya dan organisasi tersebut.
Menurut Keith Davis ada 6 bagan bentuk struktur organisasi yaitu :

1.      Bentuk Vertikal
Dalam bentuk ini, sistem organisasi pimpinan sampai organisasi atau pejabat yang lebih rendah digariskan dari atas ke bawah secara vertikal.

2.      Bentuk Mendatar / Horizontal
Dalam bentuk ini, saluran wewenangnya dari pucuk pimpinan sampai dengan satuan organisasi atau pejabat yang terendah disusun atau digariskan dari kiri kea rah kanan atau sebaliknya.

3.      Bentuk Lingkaran
Dalam bentuk lingkaran, saluran wewenangnya dari pucuk pimpinana sampai dengan satuan organisasi atau pejabat yang terendah disusun dari pusat lingkaran ke aarah bidang lingkaran.

4.      Bentuk Setengah Lingkaran
Bagan Setengah lingkaran ialah bentuk bagan organisasi yang saluran wewenang dari pucuk pimpinan sampai dengan satuan organisasi atau pejabat yang terendah disusun dari pusat lingkaran kea rah bidang bawah lingkaran atau sebaliknya.

5.      Bentuk Elliptical
Dalam bentuk ini, saluran wewenangnya dari pucuk pimpinan sampai dengan satuan organisasi atau pejabat yang terendah digambarkan dengan pusat Elips kearah bidang elips

6.      Bentuk Piramid terbalik
Dalam bentuk ini, saluran wewenang dari pucuk pimpinan sampai dengan organisasi atau pejabat terendah digambarkan dalam susunan berbentuk piramid terbalik.

Setiap bentuk bagan organisasi yang ada menggambarkannya dapat dibalik, kecuali bagan lingkaran, bagan elips dan bagan sinar. Bagan pyramid dapat disusun dari bawah kea rah atas, bagan mendatar dapat disusun dari kanan kea rah kiri, bagan menegak (Vertikal) dapat disusun dari bawah ke atas, bagan setengah lingkaran dapat di susun dari pusat lingkaran ke arah bidang atas lingkaran, bagan setengah elips dapat disusun dari pusat elip kea rah bidang atas elip. Dalam bagan lingkaran, bagan elip dapat pula digambar satuan organisasi atau pejabat yang lebih rendah kedudukannya terletak di atas, tetapi ini semua tidak mengubah jenjang ataupun kedudukan yang sesungguhnya. Hal ini dikemukakan pula oleh Keith Davis sebagai berikut :
“Perubahan-perubahan penggambaran bagan kadang-kadang diterima untuk menggalakan pertalian kedudukan atasan bawahan dari kebiasaan bagan-bagan organisasi, tetapi perubahan-perubahan ini tidak mengubah keadaan kedudukan yang sebenarnya. Termasuk di dalamnya perubahan-perubahan bagan mendatar, lingkaran, setengah lingkaran, elips dan piramida terbalik.”

Macam-macam Skema Organisasi
a.       Berdasarkan teknik atau cara membuatnya :
·         Skema organisasi Tegak Lurus dari atas kebawah
·         Skema organisasi Mendatar dari kiri kekanan
·         Skema organisasi gabungan Tegak Lurus dan Mendatar
·         Skema organisasi Lingkaran
·         Skema organisasi Gambar

b.      Berdasarkan isi atau fungsi didalamnya :
·         Skema Organisasi Fungsional
Menjelaskan tentang letak dari fungsi-fungsi tugas dalam hubungannya dengan fungsi-fungsi yang lain dan saling berkaitan antara satu dengan yang lain.

·         Skema Organisasi Jabatan
Menjelaskan tentang garis wewenang yang harus dianut sesuai dengan jabatan masing-masing, tetang cara bekerja, apa yang harus ia lakukan dan pencapaian yang ia dapatkan.

·         Skema Organisasi Nama
Menjelaskan tentang garis wewenang yang harus dianut sesuai dengan nama-nama para pejabat yang bersangkutan, yang mengejarkan pekerjaan sesuai dengan bidangnya

·         Skema Organisasi Nama dan Jabatan
Menggabungkan antara masing-masing jabatan dengan masing-masing nama para pejabat dalam suatu organisasi.

·         Skema Organisasi Struktur
Menjelaskan tingkatan jenjang antara unit-unit dalam organisasi tersebut, dan juga fungsi-fungsi antara bagian-bagian itu satu sama lain yang saling berhubungan dan juga saling membantu





contoh skema organisasi : 



Jumat, 04 Oktober 2013

Tugas tulisan Teori organisasi umum 1 # : tulisan tema the conjuring .

Review: The Conjuring (2013)







pasti tau kan sama sutradara terkenal james wan yg menyutradarai film sawa dan insidious nama James Wan mungkin selamanya akan dikenal sebagai seorang penulis naskah sekaligus sutradara dari film Saw (2004) – sebuah film thriller yang sukses mencuri perhatian penikmat film dunia dan lalu berkembang menjadi sebuah franchise yang berisikan tujuh seri film sekaligus menyebarkan kembali virus torture porn di kalangan pembuat film Hollywood lainnya. Pun begitu, seperti yang dapat disaksikan lewat Dead Silence (2007) dan Insidious (2011), Wan kemudian memilih untuk menyajikan kengerian dalam film-film yang ia hadirkan berikutnya lewat formula horor tradisional yang lebih mengutamakan atmosfer penceritaan yang mencekam, intensitas ketegangan yang terjaga serta kejutan-kejutan horor daripada deretan adegan yang dipenuhi kekerasan, simbahan darah maupun potongan tubuh para karakter yang ada di dalam jalan cerita. Film teranyar arahan Wan, The Conjuring, sekali lagi mencoba untuk mengeksplorasi formula horor tradisional tersebut dalam memaparkan dua tema penceritaan horor yang familiar – rumah berhantu dan aksi pengusiran setan – dan menggabungkannya menjadi sebuah kesatuan cerita yang mampu menghadirkan rasa ketakutan mendalam pada setiap penontonnya.Dengan naskah cerita yang ditulis oleh duo Chad dan Carey Hayes (The Reaping, 2007) berdasarkan kisah nyata mengenai sebuah kasus yang dialami oleh pasangan penyelidik masalah-masalah paranormal, Ed dan Lorraine Warren, The Conjuring memulai kisahnya dengan kepindahan pasangan suami istri, Roger (Ron Livingston) dan Carolyn Perron (Lili Taylor), bersama dengan kelima puteri mereka, Andrea (Shanley Caswell), Nancy (Hayley McFarland), Christine (Joey King), Cindy (Mackenzie Foy) dan April (Kyla Deaver), ke sebuah rumah tua yang terletak di wilayah Harrisville, Rhode Island, Amerika Serikat. Roger dan Carolyn telah bersiap untuk memulai kehidupan baru mereka bersama kelima puterinya di rumah tersebut. Namun, layaknya seperti yang selalu terjadi dalam film-film horor klasik bertema sama, keluarga tersebut secara perlahan mulai merasakan adanya gangguan yang tidak dapat dijelaskan hadir dalam keseharian mereka.Setelah beberapa saat mencoba bertahan dan menghadapi gangguan-gangguan tersebut, Carolyn akhirnya memutuskan untuk menghubungi pasangan paranormal, Ed (Patrick Wilson) dan Lorraine Warren (Vera Farmiga). Ed sendiri sebenarnya tidak begitu berniat untuk menjawab permintaan Carolyn untuk menolong keluarganya akibat sebuah permasalahan yang terjadi pada Lorraine dalam kasus terakhir yang mereka hadapi. Lorraine sendiri yang kemudian bersikeras dan mendorong Ed agar mau mengambil kasus tersebut. Dan benar saja, setibanya Ed dan Lorraine di rumah yang dihuni oleh keluarga Perron, keduanya langsung merasakan adanya kekuatan supernatural jahat yang berniat tidak hanya untuk mengganggu keluarga tersebut… namun juga mengancam keselamatan bahkan nyawa mereka.Tidak seperti kebanyakan film horor modern – yang menghadirkan (terlalu) banyak momen-momen kejutan dalam presentasi ceritanya untuk memberikan rasa takut pada penonton, James Wan justru menyajikan The Conjuring dalam teknik penceritaan film-film horor klasik. Wan sama sekali tidak terburu-buru dalam menyajikan jalan ceritanya namun, di saat yang bersamaan, Wan juga memastikan bahwa alur moderat yang ia gunakan mampu membuka secara perlahan setiap tabir misteri yang ingin ia hadirkan kepada penonton sekaligus membuat setiap karakter memiliki penggalian serta plot penceritaan yang kuat. Kemampuan Wan dalam menangani struktur penceritaan The Conjuring secara cerdas itulah yang kemudian berhasil membuat atmosfer horor yang terkandung di dalam film ini berkembang dengan sempurna dan akhirnya melibatkan penonton secara efektif untuk turut larut dalam berbagai kengerian yang disajikan.Kehadiran karakter-karakter dalam jalan cerita The Conjuring juga menjadi salah satu elemen terkuat penceritaan film ini ketika Wan berhasil memilihkan para aktor dan aktris yang demikian meyakinkan mampu menghidupkan setiap karakter yang mereka perankan. Nama-nama seperti Patrick Wilson, Ron Livingston hingga pemeran muda seperti Joey King, Mackenzie Foy serta nama-nama peran pendukung yang belum familiar seperti Shannon Kook dan John Brotherton berhasil menjadikan kualitas departemen akting film ini tampil begitu kokoh. Namun, jelas adalah dua pemeran wanita, Vera Farmiga serta Lili Taylor, yang menjadi bintang utama film ini. Hal ini jelas tidak terlepas dari kemampuan duo penulis naskah Chad dan Carey Hayes yang menitikberatkan pengisahan drama The Conjuring pada dua karakter wanita yang masing-masing juga berperan sebagai seorang ibu. Dan ketika baik Farmiga dan Taylor mampu mengeksekusi peran tersebut dengan begitu sempurna, penampilan serta karakter keduanya mampu menjadi nyawa utama dari jalan cerita The Conjuring secara keseluruhan.Wan tidak hanya menyajikan The Conjuring sebagai sebuah horor klasik dari segi penceritaannya. Dengan latar belakang penceritaan yang berada di tahun ’70-an, Wan mampu menghadirkan ceritanya dengan dukungan tata produksi yang juga tampil sangat meyakinkan, mulai dari tata rias, tata kostum hingga desain produksi dari lokasi yang digunakan di sepanjang penceritaan film. Dukungan tata musik arahan Joseph Bisara juga semakin menambah kental elemen horor klasik dari The Conjuring – dan menjadi salah satu elemen terbaik dari film ini. Ditambah dengan iringan tata teknis kamera yang terus bergerak dinamis dalam menelusuri setiap sudut lokasi penceritaan serta mengikuti pergerakan setiap karakter, penceritaan The Conjuring mampu tampil begitu efektif dalam menakuti setiap penontonnya.Layaknya film-film horor klasik, James Wan mengeksekusi jalan cerita yang telah ditulis Chad dan Carey Hayes secara perlahan, membiarkan setiap plot penceritaan untuk berkembang dengan baik sekaligus memberikan ruang yang cukup untuk setiap karakter dalam memaparkan kisah mereka. Hasilnya, meskipun harus diakui bahwa The Conjuring tidak akan mampu tampil sekuat Insidious dalam menakuti para penontonnya, namun Wan jelas telah menghadirkan The Conjuring dengan eksekusi penceritaan yang jauh lebih baik dari Insidious maupun film-film yang telah ia garap sebelumnya. Jelas adalah sangat menyenangkan untuk menyaksikan sebuah film horor yang murni bergantung pada atmosfer kengeriannya dan sama sekali tidak bertumpu pada hal-hal klise yang seringkali dieksploitasi dalam film-film sejenis. Berdiri sejajar bersama Insidious dan Sinister sebagai salah satu film horor terbaik dalam beberapa tahun terakhir.



Sumber : http://amiratthemovies.wordpress.com

Tugas teori organisasi umum 1 # : ciri ciri organisasi umum.

CIRI-CIRI ORGANISASI


Ciri-Ciri Organisasi Sosial

Menurut Berelson dan Steiner  (1964:55) sebuah organisasi memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
Formalitas, merupakan ciri organisasi sosial yang menunjuk kepada adanya perumusan tertulis daripada peratutan-peraturan, ketetapan-ketetapan, prosedur, kebijaksanaan, tujuan, strategi, dan seterusnya.
Hierarkhi, merupakan ciri organisasi yang menunjuk pada adanya suatu pola kekuasaan dan wewenang yang berbentuk piramida, artinya ada orang-orang tertentu yang memiliki kedudukan dan kekuasaan serta wewenang yang lebih tinggi daripada anggota biasa pada organisasi tersebut.
Besarnya dan Kompleksnya, dalam hal ini pada umumnya organisasi sosial memiliki banyak anggota sehingga hubungan sosial antar anggota adalah tidak langsung (impersonal), gejala ini biasanya dikenal dengan gejala “birokrasi”.
Lamanya (duration), menunjuk pada diri bahwa eksistensi suatu organisasi lebih lama daripada keanggotaan orang-orang dalam organisasi itu.

Ada juga yang menyatakan bahwa organisasi sosial, memiliki beberapa ciri lain yang behubungan dengan keberadaan organisasi itu. Diantaranya ádalah:
Rumusan batas-batas operasionalnya(organisasi) jelas. Seperti yang telah dibicarakan diatas, organisasi akan mengutamakan pencapaian tujuan-tujuan berdasarkan keputusan yang telah disepakati bersama. Dalam hal ini, kegiatan operasional sebuah organisasi dibatasi oleh ketetapan yang mengikat berdasarkan kepentingan bersama, sekaligus memenuhi aspirasi anggotanya.
Memiliki identitas yang jelas. Organisasi akan cepat diakui oleh masyarakat sekelilingnya apabila memiliki identitas yang jelas. Identitas berkaitan dengan informasi mengenai organisasi, tujuan pembentukan organisasi, maupun tempat organisasi itu berdiri, dan lain sebagainya.
Keanggotaan formal, status dan peran. Pada setiap anggotanya memiliki peran serta tugas masing masing sesuai dengan batasan yang telah disepakati bersama.

Ilmu organisasi merupakan ilmu yang penting dimiliki, karena dalam kehidupan kita tidak lepas dari organisasi. Di mulai dari lingkungan yang sederhana dari keluarga, hingga struktur yang rumit seperti organisasi pemerintahan.



a.       ciri-ciri organisasi, yaitu :
1.    Adanya komponen ( atasan dan bawahan) .
2.    Adanya kerja sama (cooperative yang berstruktur dari sekelompok orang).
3.    Adanya tujuan .
4.    Adanya sasaran .
5.    Adanya keterikatan format dan tata tertib yang harus ditaati .
6.    Adanya pendelegasian wewenang dan koordinasi tugas-tugas.

b.      Ciri-ciri Organisasi Modern
1. Organisasi bertambah besar
2. Pengolahan data semakin cepat
3. Penggunaan staf lebih intensif
4. Kecendrungan spesialisasi
5. Adanya prinsip-prinsip atau azas-azas organisasi
6. Unsur-unsur organisasi lebih lengkap

Menyangkut hal itu pengertian organisasi juga merupakan sekumpulan orang-orang yang disusun dalam kelompok-kelompok, yang bekerjasama untuk mencapai tujuan bersama, Organisasi adalah system kerjasama antara dua orang atau lebih, atau organisasi adalah setiap bentuk kerjasama untuk pencapaian tujuan bersama, organisasi adalah struktur pembagian kerja dan struktur tata hubungan kerja antara sekelompok orang pemegang posisi yang bekerjasama secara tertentu untuk bersama-sama mencapai tujuan tertentu.


Kita sudah pasti sering mendengar apa itu organisasi. Sebab secara tidak terasa kita sudah menjadi sebuah anggota dari organisasi tersebut. Baik organisasi yang sederhana sampai yang rumit.

Adapun ciri-ciri pada Organisasi :
1. Mempunyai Tujuan dan Sasaran untuk dicapai dalam Organisasi.
2. Mempunyai aturan yang harus ditaati oleh anggota dari Organisasi tersebut.
3. Mempunyai pembagian kerja atau bisa disebut juga kerjasama.
4. Ada yang mengkoordinasi tugas dan wewenang.

Setiap bentuk organisasi akan mempunyai unsur-unsur tertentu, yang antara lain sebagai berikut:

Man
Man (orang-orang), dalam kehidupan organisasi atau ketatalembagaan sering disebut dengan istilah pegawai atau personnel. Pegawai atau personnel terdiri dari semua anggota atau warga organisasi, yang menurut fungsi dan tingkatannya terdiri dari unsur pimpinan (administrator) sebagai unsur pimpinan tertinggi dalam organisasi, para manajer yang memimpin suatu unit satuan kerja sesuai dengan fungsinya masing-masing dan para pekerja (nonmanagement/workers). Semua itu secara bersama-sama merupakan kekuatan manusiawi (man power) organisasi.
Kerjasama
Kerjasama merupakan suatu perbuatan bantu-membantu akan suatu perbuatan yang dilakukan secara bersama-sama untuk mencapai tujuan bersama. Oleh karena itu, semua anggota atau semua warga yang menurut tingkatan-tingkatannya dibedakan menjadi administrator, manajer, dan pekerja (workers), secara bersama-sama merupakan kekuatan manusiawi (man power) organisasi.


Tujuan Bersama
Tujuan merupakan arah atau sasaran yang dicapai. Tujuan menggambarkan tentang apa yang akan dicapai atau yang diharapkan. Tujuan merupakan titik akhir tentang apa yang harus dikerjakan. Tujuan juga menggambarkan tentang apa yang harus dicapai melalui prosedur, program, pola (network).
Peralatan (Equipment)
Unsur yang keempat adalah peralatan atau equipment yang terdiri dari semua sarana, berupa materi, mesin-mesin, uang, dan barang modal lainnya (tanah, gedung/bangunan/kantor).
Lingkungan (Environment)
Faktor lingkungan misalnya keadaan sosial, budaya, ekonomi, dan teknologi. kebijaksanaan (policy), strategi, anggaran (budgeting), dan peraturan-peraturan (regulation) yang telah ditetapkan. Dan juga beberapa tujuan tertentu,
TEORI ORGANIOSASI
   Teori Organisasi muncul pada abad 19 yang dilatar belakangi oleh revolusi Inggris dan kelahiran perusahaan raksasa yang ada di Amerika Serikat.
   Teori klasik kadang disebut teori tradisional yang berisi konsep-konsep tentang organisasi mulai tahun seribu elapan ratusan.Dalam hal ini,organisasi secara umum digambarkan oleh para teoritis klasik sebagai sangat sentralisasi dan tugas-tugasnya terspesialiassi,serta menberikan petunjuk mekanisme structural yang kaku tidak mengandung kreatifitas. Teori klasik berkembang dalam 3 aliran yang dibangun atas dasar anggapan-anggapan yang sama dan mempunyai efek yang sama, yaitu :teori birokrasi,teori administrasi dan teori manajemen ilmiah.
    Teori organisasi Neoklasik. Teori  neoklasik dikenal sebagai teori hubungan manusiawi dan dikembangkan atas dasar teori klasik.Anggapan dasar teori ini adalah menekankan pentingnya aspek psikologis dan social karyawan sebagai individu maupun sebagai bagian kelompok kerjanya,sebagai sekelompok orang dengan tujuan bersama. Percobaan-percobaan di Howthrone yang dilakukan dari tahun 1924 sanmpai 1932 menandai permulaan perkembangan teori hubungan manusiawi.Percobaan ini merupakan kristalisasi teori neokalsik.Penemuan Howthrone telah menambah dimensi baru bagi teori organisasi.Dan pada akhirnya percobaan-percobaan Howthrone menunjukkan bagaimana kegiatan kelompok-kelompok kerja kohesif sangat berpengaruh pada operasi organisasi.
   Teori organisasi modern disebut juga analisa system pada organisasi merupakan aliran terbesar ketiga dalam teori organisasi dan manajemen.Teori ini melihat bahwa semua unsure organisasi merupakan satu kesatuan dan saling ketergantungan yang didalamnya mengemukakan bahwa organisasi bukanlah suatu system tertutup yang berkaitan dengan lingkungan yang stabil,tetapi organisasi merupakan system yang terbuka.

Contoh dari organisasi
tujuan

tujuan Karang Taruna adalah :
a.  Terwujudnya pertumbuhan dan perkembangan  kesadaran dan  tanggung  jawab  sosial  setiap  generasi  muda  warga Karang  Taruna  dalam  mencegah,  menagkal, menanggulangi  dan  mengantisipasi  berbagai  masalah sosial.
b.  Terbentuknya  jiwa  dan  semangat  kejuangan  generasi muda  warga  Karang  Taruna  yang  Trampil  dan berkepribadian serta berpengetahuan.
c.  Tumbuhnya  potensi  dan  kemampuan  generasi  muda dalam  rangka mengembangkan  keberdayaan  warga Karang Taruna.
d.  Termotivasinya  setiap  generasi  muda  warga  Karang Taruna  untuk  mampu  menjalin  toleransi  dan  menjadi perekat  persatuan  dalam  keberagaman  kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
e.  Terjalinnya kerjasama antara generasi muda warga Karang Taruna  dalam  rangka  mewujudkan  taraf  kesejahteraan sosial bagi masyarakat.
f.  Terwujudnya  Kesejahteraan  Sosial  yang  semakin meningkat  bagi  generasi  muda  di  desa/kelurahan  atau komunitas  adat  sederajat  yang  memungkinkan
pelaksanaan  fungsi  sosialnya  sebagai  manusia pembangunan  yang  mampu  mengatasi  masalah kesejahteraan sosial dilingkungannya.
g.  Terwujudnya pembangunan  kesejahteraan  sosial generasi muda  di  desa/kelurahan  atau  komunitas  adat  sederajat yang  dilaksanakan  secara  komprehensif,  terpadu  dan
terarah  serta  berkesinambungan  oleh  Karang  Taruna bersama pemerintah dan komponen masyarakat lainnya.
Tugas
Setiap  Karang  Taruna  mempunyai  tugas  pokok  secara bersama-sama dengan Pemerintah dan komponen masyarakat lainnya untuk menanggulangi berbagai masalah kesejahteraan social  terutama  yang  dihadapi  generasi  muda,  baik  yang bersifat preventif, rehabilitatif maupun pengembangan potensi generasi muda di lingkungannya.
Fungsi
Setiap Karang Taruna melaksanakan fungsi :
a.  Penyelenggara Usaha Kesejahteraan Sosial.
b.  Penyelenggara Pendidikan dan Pelatihan bagi masyarakat.
c.  Penyelenggara  pemberdayaan  masyarakat  terutama generasi  muda dilingkunggannya  secara  komprehensif, terpadu dan terarah serta berkesinambungan.


Struktur karang taruna
KETUA
1.
Bertanggung jawab penuh atas jalannya karang taruna
2.
Memiliki hak dan wewenang penuh memutuskan keputusan yang diambil berdasarkan musyawarah
3.
Melindungi dan memotivasi anggota dan pengurus
4.
Membuat laporan pertanggung jawaban kepada RW atas segala kegiatan yang dilaksanakan bersama dengan sekretaris
5.
Memilih dan menunjuk koordinator Sie masing-masing


WAKIL KETUA
1.
Membantu ketua dalam menjalani tugasnya
2.
Menggantikan ketua apabila berhalangan hadir


SEKRETARIS
1.
Menyusun perihal surat-menyurat (Surat Pernyataan, perijinan, permohonan, undangan)
2.
Menyusun proposal bersama dengan ketua
3.
Menyusun laporan pertanggung jawaban bersama ketua
4.
Menyusun notulen
5.
Membuka dan menutup rapat sebelum rapat di pimpin ketua
6.
Menyusun dan mendata anggota dan pengurus karang taruna


BENDAHARA
1.
Bertanggung jawab penuh atas keuangan karang taruna
2.
Mengolah keuangan karang taruna
3.
Menetap jumlah uang kas yang ditarik per anggota
4.
Memutuskan jumlah uang yang akan dikeluarkan berdasarkan kegiatan yang dilaksanakan bersama


Kepala PusKom KARTAR
1.
MengUpdate Website Karang Taruna RT 03 RW 09
2.
Memberikan pengarahan tentang IT dalam Kartar
3.
Mengidentifikasi Warnet di Lingkungan Desa Wage
4.
Memberikan hasil terbaik bagi KarTar


SIE. HUMAS & PUBLIKASI
1.
Melaksanakan perihal yang berhubungan dengan masyarakat Ipermohonan ijin, pemesanan barang, dll.
2.
Mempublikasikan atas segala kegiatan dan pengumuman yang dilaksanakan kepada masyarakat, anggota karang taruna
3.
Menghimpunan anggota karang taruna (mempererat hubungan sesama anggota dan pengurus)
4.
Mengumpulkan informasi yang berhubungan dengan pelaksanaan kegiatan karang taruna


SIE. SOSIAL & ROHANI
1.
Menyikapi dan menggalang kegiatan kerohanian dan social (baksos, hari-hari keagamaan)
2.
Menggalakkan kegiatan kerohanian (remas, dll)


SIE. MINAT & BAKAT
1.
Menyiapkan dan menggalang kegiatan yang berhubungan dengan olah raga dan seni
2.
Mengembangkan hoby dan memberikan wadah untuk penyaluran dan minat dan bakat remaja


SIE. PERLENGKAPAN
1.
Menyiapkan segala keperluan kegiatan sesudah dan sebelum kegiatan
2.
Membantu menyiapkan kegiatan rapat apabila dilaksanakan di luar rumah warga
3.
Memesan segala keperluan yang dibutuhkan dalam kegiatan


(sumber : Buku Teori Organisasi Umum 1 dan berbagai sumber.)