Senin, 05 Mei 2014

tugas 1 peran komunikasi dalam organisasi : teori organisasi umum 2#

PERAN KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI

Komunikasi adalah "suatu proses dalam mana seseorang atau beberapa orang, kelompok, organisasi, dan masyarakat menciptakan, dan menggunakan informasi agar terhubung denganlingkungan dan orang lain. Pada umumnya, komunikasi dilakukan secara lisan atau verbal yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak. Apabila tidak ada bahasa verbal yang dapat dimengerti oleh keduanya, komunikasi masih dapat dilakukan dengan menggunakan gerak-gerik badan, menunjukkan sikap tertentu, misalnya tersenyum, menggelengkan kepala, mengangkat bahu. Cara seperti ini disebut komunikasi dengan bahasa nonverbal.

MODEL KOMUNIKASI
            Di dalam komunikasi terdapat 2 model komunikasi diantaranya adalah.
·         MODEL KOMUNIKASI LINIER
Model komunikasi ini dikemukakan oleh Claude Shannon dan Warren Weaver pada tahun 1949 dalam buku The Mathematical of Communication. Mereka mendeskripsikan komunikasi sebagai proses linear karena tertarik pada teknologi radio dan telepon dan ingin mengembangkan suatu model yang dapat menjelaskan bagaimana informasi melewati berbagai saluran (channel).]Hasilnya adalah konseptualisasi dari komunikasi linear (linear communication model). Pendekatan ini terdiri atas beberapa elemen kunci: sumber (source), pesan (message) dan penerima (receiver). Model linear berasumsi bahwa seseorang hanyalah pengirim atau penerima.

·         MODEL KOMUNIKASI INTERAKSIONAL
Model interaksional dikembangkan oleh Wilbur Schramm pada tahun 1954 yang menekankan pada proses komunikasi dua arah di antara para komunikator. Dengan kata lain, komunikasi berlangsung dua arah: dari pengirim dan kepada penerima dan dari penerima kepada pengirim. Proses melingkar ini menunjukkan bahwa komunikasi selalu berlangsung. Para peserta komunikasi menurut model interaksional adalah orang-orang yang mengembangkan potensi manusiawinya melalui interaksi sosial, tepatnya melalui pengambilan peran orang lain.


PROSES KOMUNIKASI DALAM BERORGANISASI

Jika salah satu elemen komunikasi tidak ada maka komunikasi tidak akan berjalan. Ada komponen-komponen dalam komunikasi antara lain :
1.    Pengirim(Sender=Sumber) adalah seseorang yang mempunyai kebutuhan atau informasi serta mempunyai kepentinga mengkomunikasikan kepada orang lain.
2.    Pengkodean (Encoding) adalah pengirim mengkodean informasi yang akan disampaikan ke dalam symbol atau isyarat.
3.    Pesan (Massage), pesan dapat dalam segala bentuk biasanya dapat dirasakan atau dimengerti satu atau lebih dari indra penerima.
4.    Saluran (Chanel) adalah cara mentrasmisikan pesan, misal kertas untuk surat, udara untuk kata-kata yang diucapkan.
5.    Penerima (Recaiver) adalah orang yang menafsirkan pesan penerima, jika pesan tidak disampaikan kepada penerima maka komunikasi tidak akan terjadi.
6.    Penafsiran kode (Decoding) adalah proses dimana penerima menafsirkan pesan dan menterjemahkan menjadi informasi yang berarti baginya. Jika semakin tepat penafsiran penerima terhadap pesan yang dimaksudkan oleh penerima, Maka semakin efektif komunikasi yang terjadi.
7.    Umpan balik (Feedback) adalah pembalikan dari proses komunikasi dimana reaksi kominikasi pengirim dinyatakan.

CONTOH KONFLIK DALAM BERKOMUNIKASI
     
      Di dalam berorganisasi terkadang kita sering mendapatkan konflik yang didasarkan karena kurangnya komunikasi antar anggota organisasi tersebut contohnya,
      Didalam organisasi karang taruna di wilayah perumahan saya, suatu saat ingin mengadakan suatu acara atau even 17an untuk merayakan ulang tahun republic Indonesia, suatu hari terjadi keasalahan  atau miss komunikasi di bagian pengeluaran dana yang seharusnya dana tersebut dipakai untuk membeli alat alat untuk pelaksanaan lomba. Tetapi datang anggota karang taruna yang pada sebelumnya tidak ikut rapat untuk acara tersebut, kebetulan orang tersebutlah yang pada saat rapat ia kebagian di bagian alat alat untuk lomba tersebut, tetapi setelah hari H orang tersebut tidak tau apapun tenteng tugas dia dan diapun akhirnya menjadi beban dalamorganisasi karang taruna tersebut.

Solusinya adalah, seharusnya dalam berorganisasi yang baik itu ada prosesnya dimana sebagai anggota karang truna tersebut harus memberi kabar dan informasi sedetail detailnya jika ada anggota yang todak hadir pada saat rapat tersebut sehingga tidak terjadi miss komunikasi seperti masalah diatas.


KESIMPULAN

Kesimpulan yang dapat kita ambil dari keterangan di atas mengenai peranan komunikasi dalam organisasi sebenernya sederhana saja. Didalam berorganisasi sangatlah penting adanya komunikasi, baik itu antar anggota atau bahkan anggota dengan pemimpin organisasi tersebut. Dan dalam berorganisasi yang menjadi pondasi bangunannya adalah baik atau tidaknya jaringan komunikasi dari organisasi tersebut sehingga dengan demikian jika komunikasi dalam organisasi tersebut baik maka organisasi tersebut akan mudah menghadapi setiap masalah yang dihadapi tanpa membutuhkan waktu yang lama. Dan jika komunikasi dalam organisasi tersebut buruk maka tentu akan menimbulkan penyelesaian masalah atau suatu konflik pada organisasi tersebut akan lama dan bisa saja dengan mudah berujung perpecahan (disorganisasi)


Bekerja sama dalam tim dan kelompok

Pengertian Kelompok  : Kelompok adalah kumpulan dari dua orang atau lebih yang berinteraksi dan mereka saling bergantung (interdependent) dalam rangka memenuhi kebutuhan dan tujuan bersama.
Karakteristik Kelompok
1.    Terdiri dari dua orang atau lebih dalam interaksi sosial baik   secara verbal maupun non verbal.
2.    Anggota kelompok harus mempunyai pengaruh satu sama lain supaya dapat diakui menjadi anggota suatu kelompok
2.Tahapan    pembentukan  kelompok
Model pembentukan suatu kelompok pertama kali diajukan oleh Bruce Tackman (1965). Teori ini dikenal sebagai salah satu teori pembentukan kelompok yang terbaik dan menghasilkan banyak ide-ide lain setelah kosep ini dicetuskan.
Tahap 1 - Forming
Pada tahap ini kelompok baru saja dibentuk dan diberikan tugas. Anggota kelompok cenderung untuk bekerja sendiri dan walaupun memiliki itikad baik namun mereka belum saling mengenal dan belum saling percaya.
Tahap 2 – Storming
Kelompok mulai mengembangkan ide-ide berhubungan dengan tugas-tugas yang mereka hadapi. Mereka membahas isu-isu semacam masalah yang harus mereka selesaikan. Anggota kelompok saling terbuka dan mengkonfrontasi ide-ide dan perspektif mereka masing-masing. Pada beberapa kasus, tahap storming cepat selesai. Namun ada pula yang mandenk pada tahap ini.

3. kekuatan Team Work
 Teamwork atau kerja sama tim merupakan bentuk kerja kelompok yang bertujuan untuk mencapai target yang sudah disepakati sebelumnya. Harus disadari bahwa teamwork merupakan peleburan berbagai pribadi yang menjadi satu pribadi untuk mencapai tujuan bersama
Berikut poin-poin teamwork yang baik:
1.       Teamwork adalah kerjasama dlm tim yang biasanya dibentuk dari beragam divisi dan kepentingan.
2.      Sama-sama bekerja bukanlah teamwork, itu adalah kerja individual.
keuntungan yaitu kegiatan kelompok yang dapat lebih direncakan karena ada proses management team.
Tahap-tahap Pembentukan Kelompok
Model pembentukan suatu kelompok pertama kali diajukan oleh Bruce Tackman (1965). Teori ini dikenal sebagai salah satu teori pembentukan kelompok yang terbaik dan menghasilkan banyak ide-ide lain setelah kosep ini dicetuskan.

Tahap 1 - Forming
Pada tahap ini kelompok baru saja dibentuk dan diberikan tugas. Anggota kelompok cenderung untuk bekerja sendiri dan walaupun memiliki itikad baik namun mereka belum saling mengenal dan belum saling percaya.

Pengertian Kerjasama Menurut Para Ahli
. Moh. Jafar Hafsah menyebut kerjasama ini dengan istilah kemitraan, yang artinya adalah suatu strategi bisnis yang dilakukan oleh dua pihak atau lebih dalam jangka waktu tertentu untuk meraih keuntungan bersama dengan prisip salingmembutuhkan dan saling membesarkan.
Contoh Kerjasama
Dari penjelasan mengenai pengertian kerjasama tadi, dapat disimpulkan bahwa kerjasama dilatarbelakangi oleh sifat manusia sebagai makhluk sosial yang terkadang perlu saling membantu guna memperoleh sebuah tujuan bersama.
a.     Organisasi Garis
Pengetian organisasi garis
                              Organisasi garis adalah suatu bentuk organisasi yang didalamnya merupakan garis wewenang yang saling berhubungan langsung secara vertical antara pimpinan dan bawahan.
 b.     Organisasi garis dan staf
            Pengertian organisasi garis  dan staf
                              Organisasi garis dan staf merupakan kombinasi dari organisasi lini.
 
c.     Organisasi Fungsional
Pengertian organisasi fungsional
                              Organisasi fungsional adalah suatu organisasi dimana wewenang dari pimpinan tertinggi dilimpahkan kepada kepala bagian yang mempunyai jabatan fungsional untuk dikerjakan kepada para pelaksana yang mempunyai keahlian khusus.

Kebaikan dari struktur organisasi fungsional :
  • Program terarah, jelas, dan tepat.
  • Anggaran, personalia, dan sarana tepat dan sesuai
  • Kenaikan pangkat pejabat fungsional cepat
  • Keputusan dapat diambil dengan baik dan tepat.
  • Kecil kemungkinan penggunaan kekuasaan secara berlebihan dari pimpinan.
  • Usaha kerjasama bawahan mudah digalang.
Kelemahan dari struktur organisasi fungsional :
  • Pejabat fungsional bingung dalam mengikuti prosedur administrasi
  • Koordinasi sulit dilaksanakan
  •  Pangkat pejabat fungsional lebih tinggi dibandingkan kepala unit sehingga Inspeksi sulit dilaksanakan.
d.     Organisasi Panitia
Pengertian Organisasi Panitia
            Organisasi panitia/komite adalah organisasi yang masing-masing anggota mempunyai wewenang yang sama dan pimpinannya kolektif. Organisasi Komite lebih mengutamakan pimpinan, artinya dalam organisasi ini terdapat pimpinan.
            Komite dapat juga bersifat formal atau informal,  komite-komite itu dapat dibentuk sebagai suatu bagian dari struktur organisasi formal, dengan tugas-tugas dan wewenang yang dibagi-bagi secara khusus.
                              Jadi, organisasi dalam bentuk panitia ini adalah organisasi di mana para pelaksana dibentuk dalam kelompok-kelompok yang bersifat panitia.
                  Kebaikan dari struktur organisasi panitia :
  • Segala keputusan dipertimbangkan masak-masak dalam pembahasan yang dalam dan terperinci.
  • Kemungkinan pimpinan bertindak otoriter sangat kecil.
  • Koordinasi kerja telah dibahas oleh suatu team.

Kelemahan dari struktur organisasi panitia : 
  •  Proses pengambilan keputusan memerlukan diskusi yang berlarut-larut yang menghambat  pelaksanaan.
  • Proses pengambilan keputusan agak larnban karena harus dibicarakan terlebih dahulu dengan anggota organisasi.
  •  Kalau terjadi kemacetan kerja, tidak seorang pun yang mau bertanggung jawab melebihi  orang  lain.
  •  Para pelaksana sering bingung, karena perintah datangnya tidak dari satu orang saja.
  •  Kreativitas nampaknya sukar dikembangkan, karena perintah pelaksanaan didasarkan   pada kolektifitas.