Minggu, 02 November 2014

Tugas Bahasa indonesia 1# : Jenis jenis karangan dan contoh paragraf .

pengertian paragraf atau alinea merupakan sekumpulan kalimat yang saling berkaitan antara kalimat yang satu dengan kalimat yang lain. Paragraf juga disebut sebagai karangan singkat, karena dalam bentuk inilah penulis menuangkan ide atau pikirannya sehingga membentuk suatu topik atau tema pembicaraan. Dalam 1 paragraf terdapat beberapa bentuk kalimat, kalimat-kalimat itu ialah kalimat pengenal, kalimat utama (kalimat topik), kalimat penjelas, dan kalimat penutup. Kalimat-kalimat ini terangkai menjadi satu kesatuan yang dapat membentuk suatu gagasan. Panjang pendeknya suatu paragraf dapat menjadi penentu seberapa banyak ide pokok paragraf yang dapat diungkapkan. terdapat paragraf induktif dan deduktif.


     1.       paragraf  Narasi

     Karangan narasi ialah karangan yang menyajikan serangkaian

     peristiwa yang biasanya disusun  menurut  urutan  waktu.

     Yang termasuk narasi ialah cerpen, novel, roman, kisah

      perjalanan, biografi, otobiografi.



    Ciri-ciri/karakteristik paragraf Narasi

    a. Menyajikan serangkaian berita atau peristiwa

    b. Disajikan dalam urutan waktu serta kejadian yang

         menunjukkan peristiwa awal sampai akhir

    c. Menampilkan pelaku peristiwa atau kejadian

    d. Latar (setting) digambarkan secara hidup dan terperinci



    2.   paragraf Deskripsi

    Karangan Deskripsi ialah karangan yang menggambarkan

    atau melukiskan sesuatu seakan-akan pembaca melihat,

    mendengar, merasakan, mengalaminya sendiri.

       
    Ciri-ciri / karakteristik paragraf deskripsi

     a.  Melukiskan atau menggambarkan suatu objek tertentu

     b.  Bertujuan untuk menciptakan kesan atau pengalaman

           pada diri pembaca agar seolah-olah mereka melihat,

           merasakan, mengalami atau mendengar, sendiri suatu

           objek yang  dideskripsikan

     c.  Sifat penulisannya objektif karena selalu mengambil

           objek tertentu, yang dapat berupa  tempat, manusia,

           dan hal yang dipersonifikasikan

     d.  Penulisannya dapat menggunakan cara atau metode

           realistis (objektif), impresionistis (subjektif), atau

           sikap penulis



 3.  paragraf Eksposisi

        Paragraf Eksposisi adalah bentuk karangan yang

        memaparkan, memberi keterangan, menjelaskan,

        memberi informasi sejelas-jelasnya mengenai suatu hal.



       Ciri-ciri/karakteristik paragraf Eksposisi

        a.  Menjelaskan informasi agar pembaca mengetahuinya

        b.  Menyatakan sesuatu yang benar-benar terjadi

              (data faktual)

        c.  Tidak terdapat unsur mempengaruhi atau memaksakan

              kehendak

        d.  Menunjukkan analisis atau penafsiran secara objektif

              terhadap fakta yang ada

        e.  Menunjukkan sebuah peristiwa yang terjadi atau

              tentang proses kerja sesuatu



4.  paragraf Persuasi

      paragraf Persuasi adalah karangan yang tujuannya untuk

      membujuk pembaca agar mau mengikuti kemauan atau

      ide penulis disertai alasan bukti dan contoh konkrit.




5.  paragraf Argumentasi

      paragraf Argumentasi adalah karangan yang isinya

      bertujuan meyakinkan atau mempengaruhi pembaca

      terhadap suatu masalah dengan mengemukakan

      alasan, bukti, dan contoh nyata.
   
 
    Ciri-ciri/karakteristik paragraf Argumentasi

      a.    Berusaha meyakinkan pembaca akan kebenaran

             gagasan pengarang sehingga kebenaran itu

             diakui oleh pembaca

      b.   Pembuktian dilengkapi dengan data, fakta,

             grafik, tabel, gambar

     c.    Dalam argumentasi pengarang berusaha

             mengubah sikap, pendapat atau pandangan

             pembaca

     d.    Dalam membuktikan sesuatu, pengarang

             menghindarkan keterlibatan emosi dan

             menjauhkan subjektivitas

      e.   Dalam membuktikan kebenaran pendapat

             pengarang, kita dapat menggunakan

             bermacam-macam pola pembuktian
      



CONTOH 

Karangan Deskripsi.
Contoh (1)
Apotik
Siang itu aku sedang duduk santai di sofa empuk di dalam apotik milikku yang baru saja dibuka. Apotik ini adalah impianku sejak aku kuliah di Farmasi dulu. Sekarang aku memandang puas pada usahaku selama ini. Aku bisa mendirikan apotik di kota kelahiranku.
Apotik ini cukup luas, beberapa rak besar tempat obat-obatan berjejer rapi dengan kemasan-kemasan obat warna-warni yang dikelompokkan menurut farmakologinya dan disusun alfabetis. Pandangan saya tertuju pada rak buku di pojok ruangan yang berisi buku-buku tebal. Ku ambil satu buku yang disampulnya tertulis Informasi Spesialis Obat atau yang biasa disebut kalangan farmasi dengan buku ISO.
Setelah ku pandangi aku tersenyum dan mengembalikannya ke tempat semula. buku ini adalah buku pertama yang kubeli saat aku kuliah dulu. Aku memandang lagi secara keseluruhan apotik ini, sebuah televisi 14 inci dan sebuah computer di meja kasir. Hembusan angin dari AC cukup membuat udara terasa sejuk di bulan Mei yang panas ini.
Contoh (2)
Kilometer Nol, Sebuah Lambang
Sebuah tugu di ujung Utara pulau Weah Aceh, berdiri tegak setinggi delapan meter. Landasannya, beton berteratak mirip tangga bersusun lima. Dengan panjang dan lebar sekitar enam meter. Tentu itu terletak di sebuah semak belukar di bilangan Jaboi, kotamadya Sabang. Itulah kilometer nol Indonesia. Berada di tugu itu, terasa sesuatu merayap di kalbu, perasaan keindonesiaan. Lagu patriotik Dari Sabang sampai Marauke seakan-akan tergiang-ngiang di telinga. Kita sedang menginjak setapak tanah di ujung paling Barat Nusantara.
Lambang Garuda begitu megah bertenger di puncak tugu. Di bawah kaki Sang Garuda, ada relief yang melukiskan untaian zamrud kepulauan di Indonesia. Memang, sempat timbul tanda tanya, apakah kilometer nol ini benar menjadi ukuran pasti dimulainya bentangan jalan raya dari ujung Barat Indonesia ke Timur. Akan tetapi, berada dititik itu, slogan Sabang-Marauke tiba-tiba menjadi sangat bermakna.
Dari titik nol kilometer ini, jalan hanya selebar 3 meter. Itupun hanya permukaan sekitar 2 meter yang kelihatan, selebihnya tertutup semak belukar. Sulit dibayangkan, jika ada kendaraan 2 arah berada di jalur itu. Jarakkilometer nol ke kota Sabang 22,5 Km. Lalu, dari Sabang terbentang lagi jarak 28 mil laut atau hampir 52 Km dan tiga jam perjalanan feri ke ujung utara Sumatra.
Jalan menuju kilometer nol hampir tak berbicara sebagai sebuah jalan raya. Kilometer nol pun seakan-akan tak berbicara sebagai tanda kilometer di tempat lain. Bahkan pualam bertuliskan”KM0” telah dicopot tangan-tangan jahil. Sedangkan tugu-tugu yang kesepian itu tak pernah dihiraukan sebagai tanda kilometer jalan raya. Akan tetapi, dalam keheningan belukar di Jaboi, di bawah bola-bola awan yang keperakan, di sela-sela deburan ombak, tugu itu tetap tegar sebagai sebuah lambang yang berbicara tentang kesatuan Indonesia.
http://rockywinata.wordpress.com/2013/05/12/contoh-karangan-lengkap-deskripsi-narasi-eksposisi-argumentasi-dan-persuasi-paling-bagus-menarik-terbaru/